Langsung ke konten utama

My Gravitasi Part 3


Keberangkatan Khant ke Prancis pun tiba, dia senang karena ia dapat pergi ke Prancis dimana tokoh idolanya dulu pernah tinggal disana. Namun yang paling tak disangkanya bahwa ternyata dosen Arif merupakan seorang guru besar UGM yang sukses dalam karir pendidikannya di Prancis.  Beliau bercerita bahwa dirinya mengambil gelar S3 nya di Prancis dan  berhasil mendapatkan gelar doktor serta dipercaya untuk mengisi salah satu jam kuliah di Institute technology Zurich. “Zurich?? Apa benar yang kudengar barusan?? Beliau menyebutkan bahwa kami akan mengisi jam kuliah mahasiswa di Institute technology Zurich ?????” sungguh rasanya Khant ingin melakukan sujud syukur atas ke goal-an perdananya ini setelah  ia menggiring bola berkeliling berputar-putar lapangan.
Sebentar lagi Khant akan menginjakkan kaki bahkan akan ikut mengisi kuliah di Institute technology Zurich bersama dosen terhebat nya ini. Subhanaallah memang Allah telah menyiapkan hal yang tak teduga untuknya.
**********
“Subhanallah,Alhamdulillah...ya Allah..” Khant tak henti-hentinya mengucapkan tasbih dan syukurnya pada Allah ketika untuk pertama kalinya ia melangkahkan kakinya menuju gerbang Institute technology Zurich. Terkenang wajah ibu bapaknya yang telah mengantarkannya dengan bimbingan dan doa hingga ia bisa mewujudkan cita-cita nya.
Dilihatnya Patung ilmuan yang sangat Khant kenal, ia adalah peraih Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan atas pengabdiannya pada Fisika Teoretis. Yah, Albert Eistein tampak sedang termenung dalam raut wajah patungnya.
**********
Tiba saatnya Khant membantu Prof. Arif dalam menyampaikan materi tentang perkembangan teori fisika modern yang dapat dilihat dari postulat-postulat yang di kemukakan Einstein. Disana Prof.Arif juga membahas hasil skripsi Khant didepan para mahasiswa itu, mereka memberikan applause atas hal-hal yang diceritakan Prof.Arif tentang materi  yang Khant usung.
Kini saatnya Khant menyampaikan  isi dan pokok-pokok teori yang ia teliti pada saaat skripsi. Khant jelaskan semua alasan dan dasar mengapa ia menggunakan rumus dan perhitungan seperti itu, sedikit-sedikit ia menambahkan beberapa lelucon kecil yang ia pelajari dari Chusel agar materi tak terkesan kaku dan monoton.
Tugas kini telah selesai sekarang waktunya utuk pergi kehotel sekedar bersiap-siap agar besok dapat kembali ketanah air dengan kondsisi badan yang fit. Prof.Arif pun sebelumnya telah menawarkan untuk mengajak Khant berjalan-jalan, namun ia menolak tawaran itu. Khant lebih memilih untuk berkeliling universitas yang sangat ia kagumi itu.
Khant menyempatkan dirinya untuk masuk kedalam perustakaan yang dipenuhi akan buku-buku tebal yang tesusun sangat rapi tanpa debu. Atapnya yang tinggi mebentuk kubah nan gagah sehingga semua yang ada dalam naungannya terasa nyaman dan tetap sejuk meski tak memakai pendingin ruangan. Buku-buku kuno, parkamen-parkamen semuanya berjajar sangat rapi dan telah menjadi saksi bisu dibalik kesuksesan dan kecerdasan yang dapat ditelurkan oleh para alumni di universitas ini. Khant ingat betul siapa saja ilmuan jebolah ETH yang meraih hadiah Nobel. Khant juga melihat sebagian buku-buku telah diperlakukan khusus dengan ditaruhnya dilemari kedap udara agar tidak terjadi pelapukan.
Ketika Khant puas berkeliling dan melepas kedahagaannya akan ETH, ia berniat pergi untuk kembali ke hotel, namun salah satu profesor ETH  yang tadi menyambutnya saat pertamakali tiba di sini memberiakan isyarat agar dirinya mendekat dan menyuruh Khant untuk menghampirinya.
La présentation était très agréable et professeur sage m'a dit beaucoup était. également très intéressant de discuter”prof” kata profesor itusambil menjabat tangan Khant.
=“Presentasimu tadi sangat bagus dan menarik profesor arif tadi juga bercerita banyak tentangmu. Tugas mu cukup menarik untuk dibahas “

“merci monsieur” Khant pun mengucapkan terimakasih atas pujian yang dilayangkan guru besar ETH ini padanya.Profesor itu tampaknya tak ingin terlalu berbasa-basi pada Khant, ia pun langsung pada pokok permasalahan yang akan ia sampaikan pada Khant.

“si vous voulez aller à l'école ici? Veillez à ce que vous êtes très intéressé par cette université ..”
=”Apakah kau tertarik untuk bersekolah disini ? kulihat kau sangat antusias  dengan universitas ini...”

“Oh, merci monsieur.... Je suis très heureux de l'offre père, ai-je vraiment rêver d'être en mesure de s'asseoir comme un étudiant à l'institut, mais le peloton, je ne peux pas décider cette importante question maintenant parce que je devais obtenir l'approbation du professeur  paquet ne apai?” jawab Khant dengan muka yang teramat senang.
=“Wah, terimakasih pak, saya sangat senang atas tawaran bapak, memang saya sangat bermimpi untuk bisa duduk sebagai mahasiswa di institute ini, tapi pak saya tak bisa memutuskan hal penting ini sekarang, karena saya harus meminta persetujuan dari dosen saya dulu, apakah tidak apa-apa pak?

“oh s'il vous plaît J'apprécie cette attitude, tout droit vous serez attendu .. “ Profesor itu pun dapat memaklumi atas rasa hormat Khant pada dosen nya itu.
=“Oh, silahkan saja, aku hargai sikapmu itu , baiklalah akan kutunggu jawabanmu nanti”

“merci monsieur” Khant kembali mengucapkan  Terimakasih pada profesor tersebut.

************
Disaat makan malam Khant ceritakan perihal tadi pada Prof.Arif. Beliau sangat senang dan mendukung Khant seratus persen, beliau juga berjanji akan menanggung uang makan Khant selama belajar disini, Karena menurut beliau beasiswa yang ada disini dikhususkan untuk biaya akademis saja sedangkan masalah tempat tinggal universitas ini sudah menyediakan asrama gratis untuk para siswanya. Sungguh lega dan syukur yang terus Khant ucapkan, beribu terimaksih Khant ucapakan pada Prof.Arif dan tentunya kepada Allah.
Ahirnya tinggal orang tuamya yang belum Khant mintai persetujuan, diteleponnya nomor tetangga di desa dan memninta tolong kepadanya untuk memanggilakn bapak ibu nya, agar bisa berbicara dengan Khant. Ia ungakapkan semua hal yang terjadi selama di Prancis dan tentang beasiswa yang ditawarkan kepadanya. Ibunya pun langsung menangis tak kuat menahan haru ”Ku relakan engkau menggapai cita-cita yang sempat kau kubur,,,meski hati ini berat aku dan bapak akan selalu memyertaimu dengan do’a, restu kamipun hanya untukmu nak....!” Subhanallah Khant pun langsung menangis dan iapun bersyukur atas karunianya.
*****
2 tahun telah berlalu Khant kini telah lulus kuliah S2 nya di ETH dengan hasil yang tak tanggung-tanggung, yah, dirinya berhasil mendapat nilai Kumlaud.
 Berbagai tawaran berdatangan kepadanya untuk menjadi dosen disana namun kerinduan terhadap orangtuanya tak dapat menandingi segalanya. Ahirnya ia pun memutuskan untuk pulang ke indonesia karena sudah tak sabar bertemu dengan kedua orangtuanya.
Dikereta menuju ke bandara Khant mendapatkan pesan instant dari teman lamanya Chusel. Yah Chusel merupakan teman sekaligus orang yang sangat baik pada Khant.
“ Khant,selamtanya...kini kau telah mendapat semua impianmu,..kini aku juga telah berhasil masuk kedalam bagian CERN sungguh itu suatu award terbesar dalam sepanjang karirku...aku terpilih sebagi wakil dari Indonesia
Dibalasnya pesan singakat itu oleh Khant
Wah,,,selamat juga untukmu apakah kau tak ada niat kembali keindonesia untuk jangka waktu ini?”
Lalu Chusel pun menjawab
“Untuk itu aku belum tau pasti,tapi biasanya untuk tugas yang pertama seorang perwakilan negara ditugaskan di negaranya sendiri selama kurang lebih 2 tahun, tapi aku belum tahu kapan itu akan terjadi”
Kalau begitu aku masih bisa menunggumu di Indonesia,,kalu begitu sampai berjumpa nanti diindonesia” Kata Khant dalam pesannya.
Oke,semoga saja...:)” Balas Chusel.
***********
Tiba kekampung halaman memang serasa nyaman dan tentram dihati apalagi saat Khant bertemu dan melihat wajah kedua orang tuanya ia sanagt bahagia, diciuminya pipi ibu dan ayah nya. Subhanallah semua kerinduannya pun kini telah terlunasi dengan pertemuannya ini.
Ibunyapun sangat bangga kepadanya. Namun sang ayah terlihat resah,”nak kini kau telah memilik derajat yang tinggi akan seperti apakah kau setelah ini?”
Khant tau apa yang dimaksudkan oleh ayahnya, ”alhamdulillah pak,,Khant sudah dipinang oleh universitas Kant di UGM untuk menjadi dosen disana,,,,” Kata Khant menjelaskan. ”ia, Khant bapak mengerti , tapi kini usiamu telah dewasa apakakah kau tak memiliki seorang yang akan mendampingimu kelak?”
“insyaallah Khant telah memilih seorang agdis yang baik pak.... jika sudah waktunya khant akan ajak ia bicara dan jika ia beersedia menerima khant, Khant akan ajak ia kesini,”.
“Alhadulillah.” Timpal bapaknya.
*******
1 bulan telah berlalu khant telah menjadi seorang dosen yang sangat cerdas dikampusnya. Ia pun mendapat kabar dari papa Chusel bahwa Chusel akan melaksanakan tugasnya diindonesia dan ia akan pulang besok lusa, tapi betapa kagetnya Khant ketika melihat Chusel kini telah berada di depannya. “Asslamuailaikum... katanya kamu mau pulang lusa kenapa uda nyampek duluan...??”Kata Khant spontan.
“hehehe....ia, itu hanya untuk membohongi papaku aku ingin memberikan suprise kepada mereka. Wah kau kini sudah tumbuh menjadi bapak dosen yang sangat berwibawa” Kata Chusel menggoda.
“itu tak ada apa-apanya denganmu yang telah masuk dalam lembaga penelitian elit di Jerman itu. Hmm, Chusel bagaimana jika kita cari makan siang,,,, kebetulan aku lapar sekali kau tidak keberatan kan?”pinta Khant.
“tentu saja tidak” jawab Chusel.
Merekapun sampai disalah satu warung yang biasanya mereka kunjungi dulu ketika masa-masa SMA. Disela-sela mengenang masa lalu yang menyenangkan, Khant dengan nada gurau menanyakan apakah kini Chusel sudah memiliki kekasih hati.
Namun muka cusel terlihat malu, ”aku masih menjaga hatiku dengan pagar berlapis baja....tak mungkin ada pria yang sanggup mencuri hatiku”sambutnya dengan nada ketus.
“Wah,,,benarkah bagaimana jika persahabatan kita yang akan aku jadikan gembok pembuka pagar berlapis baja itu, supaya aku bisa mencuri hatimu?” kata Khant sambil mengaduk makanan pesanannya.
Mendengar perkataan yang dilontarka oleh sahabatnya itu Chusel merasa malu, sekaligus senang karena sebenarnya sejak dulu Chusel juga suka pada Khant karena kegighan dan keteguhannya. ”Mengapa kau tak langsung bilang ke papaku saja?” kata Chusel seolah-olah mengabaikan Khant.
Mendengar jawaban Chusel, Khant langsung terperangah dan tersenyum pada Chusel ”Malam ini?”tanya Khant.
“siapa takut..........”balas Chusel dengan senyum bahagia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hobi

Baca Baca apa aja bisa Webtoon, wattpad, novel, buku sejarah yang temanya aku suka, buku religi, genre nya anti novel novel roman picisan, suka nya novel karya dan bron (kecuali origin aku belum baca) yang lain nya keren, buku nya Hanum Salsabila, bukunya asma Nadia sebagian, bukunya Andrea Hirata, Tere Liye, Gita sav, Retno hening, bukunya Fuadi,buku nya... Banyak yg aku lupa namanya wkwkwk Cita cita dari kecil adalah semoga bisa punya Gramedia hahahaha amiiin Dengerin musik musik yg ceria, keroncong jaz ala tulus, adera Mellow ala Marcel Dengerin Sholawat Jawa indo Dengerin surah" yg dibawain Muhammad taha Dengerin ust.hanan attaki ust.khalid Basalamah Jalan jalan Jalan jalan ngukur jalan, jalan jalan ke gunung,jalan jalan ke mall padahal ngga beli apa apa, jalan jalan ke gramedia, jalan jalan ke waduk, jalan jalan ke alun alun, kurang suka ke pantai (rada deg deg an) Nulis Nulis puisi, blog, paling sering puisi sih Nonton Film, YouTube, acara talk show, sta...

Menjadi Mahasiswa

Mahasiswa abadi? Iya itu sayah hehehe tak ada salahnya kan? Uda 5 tahun nih aku di Universitas Brawijaya. Sekarang Uda masuk semester 3 nih.. Ambil program Pascasarjana di ub kok 😂 Jadi Uda rada lama menyandang status mahasiswa. On fire pas Maba jaman S1 kalau diingat ingat lagi lucu sih jaman nya aktif organisasi, rapat sana sini, imbangin kewajiban dirumah,cari beasiswan sm target pengembangan diluar akademik. Bingung bedain diri ini antara orang sibuk sm orang produktif. Orang sibuk adalah orang yg kebanyakan kegiatan tapi tanpa kontribusi nyata sama kegiatan nya. Orang produktif adalah orang yang maksimal di setiap kegiatan yang dia ikutin. Mindset ku sih begitu. Aku yg mana yah btw.. sering banget dititik capek dan capek syekaliii hahaha tp anehnya diriku dulu tak selempang itu.. Ayo lanjut lagii kuliah Uda mahal bayar nya.. Dengan ikut lomba kepenulisan kesana kemari coba sana sini karena pengen banget bisa pengabdian masyarakat,pengen gitu presentasi didepan semua orang baw...

Cahaya

Terang Gelap Definisi dari sebuah cahaya Redup sunyi senyap Berkawan gelap dengan cahaya Kilauan sinar dan pancaran Adalah cinta dari bentuk cahaya Indahnya malam dengan mu Lelah menjadi sirna Lelah menjadi kuat Dingin menjadi hangat Langkah langkah kecil nan riang Mengantar kan ku kearah mu Duhai cahaya Rembulan pun ikut bias kepadamu Matahari menjadi kawan mu Bintang bintang selalu mengawalmu Semoga kau selalu teduh berkilau Layaknya hari ini dimataku By dewi