Mimpi? tidak..
saya tak pernah bermimpi ke Korea, dulunya saya pengen banget mengunjungi Jepang. Korea bukan negara yang ingin saya kunjungi. Tapi lagi lagi tuhan memberikan bonus kepada saya.
Jadi begini cerita saya...
Pada tahun 2015 yang lalu saya dan tim lolos menjadi finalis dalam ajang inovasi teknologi di Rumania. Alhamdulillah... lalu? bagaimana cara nya bisa hadir dan bertarung membawa nama ibu pertiwi . Kami tak ada bekal biaya. untuk bikin paspor saja tak ada uang. mencoba mencari sponsor tapi tak dapat, meminta bantuan dari pihak fakultas dan universitas tetap saja tak bisa mencukupi dana jikalau kita nekat mau berangkat saat itu.
Oke ikhlaskan saja.... saya mencoba mendinginkan hati.
Coba lagi, sambil nabung. Karena saat itu saya baru tahu kalau ke luar negri banyak sekali yang harus diurus, dan pastinya butuh banyak biaya juga diawal, meskipun nanti tetap akan diganti oleh pihak kampus diakhir kegiatan. Begitu polos nya saya dulu. Keluar negri ternyata tak segampang pergi melancong dari malang ke surabaya wkwkwk
oke, saya dan tim merelakan satu kesempatan itu, dan lanjut mendaftar lagi dalam perlombaan di taiwan. Alhamdulillah saat itu kami tidak lolos...wkwkwkwk.
Oke tidak apa-apa berarti kami diberikan waktu yang lebih panjang oleh tuhan untuk menabung. Hingga pada ujung semester 3 kami dihadapkan oleh urusan praktikum yang paling meyeramkan di jurusan kami. Praktikum FHA, yah praktikum ini sangat menguras tenaga dan pikiran. Tapi saya dan tim tetap ingin sekali membawa ide inovasi kami mewakili indonesia dikancah internasional. Hingga ahirnya kami iseng-iseng mencoba lagi untuk mengirimkan proposal ide kami ke salah satu perlombaan inovasi teknologi di Korea. Yah, dicoba saja, siapa tahu beruntung. Lama sekali hingga kami lupa kalau sudah apply proposal di Korea. Kamipun tak terlalu kecewa, karena pada saat itu masi disibukkan dengan praktikum. Doa tetep jalan... tapi hati sudah pasrah. wkwkkw
Hingga satu bulan berlalu, ahirnya pengumuman keluar. Saya ingat, ketika kami sudah selesai praktikum, malam hari. Tiba tiba HP saya berdenting, tanda email masuk. Karena masih capek saya biarkan email itu tak terbaca, hingga saya baru menyadari bahwa itu adalah email pengumuman kelolosan event dikorea yang kami apply bulan lalu.
Alhamdulillah, kami lolos menjadi finalis. Undangan untuk menghadiri event pun telah dilampirkan. Ada waktu tiga bulan untuk mengurus persiapan keberangkatan. Lelah sehabis praktikum tak lagi terasa. Yang terpikir adalah, bagaimana cara nya agar kita bisa berangkat. segala usaha doa kami curahkan. Saat itu saya yang menjadi penanggung jawab tim, dega degan takut takut ada anggota tim kami yang tidak bisa berangkat. Tapi tetap saya berusaha tampil cengengesan didepan teman teman. dan waktu itu kami dihadapkan dalam permasalahan visa. Saldo tabungan masing masing dari kami minimal harus 7.000.000 kalau tidak salah. Pusing karena uang kami menipis digunakan untuk , biaya registrasi dan tiket pesawat pulang pergi. Uang bantuan dari kampus juga sudah kami gunakan untuk menambal uang tiket pulang pergi dan biaya menginap saat di korea. Tapi alhamdulillah ada jalan... dan drama visa pun terselesaikan. 4 orang full tim ahirnya bisa positif berangkat.
Komentar
Posting Komentar